Dirjen Otda Kemendagri Soemarsono menyatakan kegiatan pengibaran bendera Israel yang telah berlangsung di Papua harus ditindak dan tak boleh terulang lagi. (CNN Indonesia/Abi Sarwanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Soemarsono menyatakan koordinator pawai yang mengibarkan bendera Israel di Jayapura, Papua mesti ditindak tegas. Menurut Soemarsono, itu bertentangan dengan prinsip negara Indonesia yang berpihak kepada Palestina.
Sebelumnya, beredar rekaman video di media sosial berisi konvoi kendaraan disertai pengibaran bendera Israel di Jayapura, Papua.
"Bila benar, ya harus dipanggil koordinator konvoi dan ditindak," ucap Soemarsono saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (18/5).
Soemarsono pun menyatakan tak ingin kejadian serupa terjadi kembali. Dia kembali menegaskan pengibaran bendera Israel bertentangan dengan prinsip Negara Indonesia. Pengibaran bendera Israel, lanjutnya, jelas tidak dibenarkan di Indonesia.
"Prinsip, tidak dibenarkan dan tidak boleh terulang kembali. Ini, bukan Israel!" kata Soemarsono.
Soemarsono mengaku sudah berkoordinasi dengan Polda Papua untuk menindaklanjuti pawai tersebut. Ia menyatakan koordinator kegiatan pengibaran bendera itu akan diminta keterangan, dan akan dicegah digelar kembali meskipun disebut sebagai tradisi warga setempat.
"Saya sudah koordinasi. Koordinatornya akan dipanggil dan diluruskan untuk 'budaya' yang tidak benar tersebut. Tidak diulang karena ini Indonesia," ucap Soemarsono.
Kapolda Papua Inspektur Jenderal Boy Raffly Amar membenarkan ada pawai kendaraan seraya mengibarkan bendera Israel. Dia mengatakan konvoi tersebut dilakukan oleh Komunitas Sion Kids. Menurutnya, pawai itu merupakan peringatan budaya yang sudah menjadi tradisi masyarakat setempat
"Pengibaran bendera Israel di Jayapura peringatan dari komunitas Sion Kids, ini komunitas masyarakat. Itu sudah seperti tradisi dan merupakan budaya," ujar Boy saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (17/5). (kid)
Sumber CNN Indonesia