Gaza - Pasukan Israel menembak mati seorang warga Palestina di dekat perbatasan Gaza-Israel ada Selasa (15/5). Kejadian ini terjadi saat ribuan warga Palestina beramai-ramai melakukan pemakaman terhadap puluhan demonstran yang mati oleh pasukan Israel sehari sebelumnya.
Dilansir oleh Reuters, Selasa (15/5/2018), jumlah demonstran yang berkumpul di perbatasan secara signifikan lebih rendah daripada sehari sebelumnya, Senin (14/5). Mereka banyak yang berkumpul di tenda berkabung daripada kembali ke tempat hari paling berdarah bagi orang Palestina sejak perang Gaza 2014.
Sebelumnya, enam puluh warga Palestina disebut tewas pada Senin (14/5). Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, seorang bayi berusia delapan bulan juga meninggal dalam insiden itu karena menghirup gas air mata. Lebih dari 2.200 warga Palestina juga terluka oleh tembakan atau gas air mata yang dilontarkan oleh Israel.
Pertumpahan darah tersebut terjadi ketika Amerika Serikat (AS) membuka kedutaan baru di Yerusalem. Selama enam minggu terakhir, warga Palestina telah mengadakan demonstrasi di perbatasan Gaza untuk kembalinya para pengungsi Palestina ke daerah-daerah yang sekarang menjadi bagian dari Israel.
Pejabat medis Palestina mengatakan, sebanyak 106 warga Gaza telah tewas sejak dimulainya protes tersebut, dan hampir 11.000 orang terluka di mana sekitar 3.500 dari mereka terkena tembakan api. Para pejabat Israel membantah angka-angka itu. Tidak ada korban Israel yang dilaporkan.
Sumber Detik dot com