Tepi Barat - Presiden Palestina Mahmud Abbas masuk rumah sakit di Tepi Barat untuk menjalani operasi. Hal ini terjadi bertepatan dengan situasi memanas di Gaza setelah puluhan warga Palestina tewas ditembak tentara Israel dalam bentrokan terbaru di perbatasan Gaza.
Dilaporkan kantor berita Palestina, Wafa, seperti dilansir Reuters, Selasa (15/5/2018), Abbas tengah menjalani operasi kecil di bagian telinga dan diperkirakan akan pulang dari rumah sakit dalam beberapa jam ke depan.
Operasi yang dijalani Abbas ini kebetulan bertepatan dengan semakin memanasnya ketegangan Palestina-Israel, terutama setelah bentrokan maut pecah di perbatasan Gaza.
Lebih dari 50 warga Palestina telah tewas akibat bentrokan itu, termasuk seorang bayi berusia 8 bulan yang meninggal akibat menghirup gas air mata yang ditembakkan tentara Israel. Sekitar 2.700 warga Palestina lainnya mengalami luka-luka, akibat terkena peluru asli dan gas air mata saat bentrokan.
Bentrokan pecah di perbatasan Gaza saat aksi warga Palestina memprotes pembukaan Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) di Yerusalem dan memperingati 'Nakba' atau 'malapetaka', ketika ratusan ribu warga Palestina terusir dari rumah-rumah mereka pada tahun 1948.
Mengenai Abbas, diketahui bahwa dia pernah beberapa kali menjalani pemeriksaan medis sebelumnya. Pada Februari lalu, presiden berusia 82 tahun ini dirawat di rumah sakit di Amerika Serikat untuk menjalani pemeriksaan medis saat menghadiri rapat Dewan Keamanan PBB di New York.
Kemudian pada Oktober 2016, Abbas kembali masuk rumah sakit di Tepi Barat untuk menjalani pemeriksaan fungsi jantung. Dokter yang memeriksanya menyebut hasil pemeriksaan masih normal. Namun pemeriksaan medis saat itu tidak diumumkan ke publik sebelumnya.
Abbas menjabat Presiden Palestina setelah kematian Yasser Arafat tahun 2004. Selama menjabat, Abbas mengupayakan perundingan damai dengan Israel yang dicetuskan AS, namun perundingan itu buntu sejak tahun 2014.
Sumber Detik dot com