Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz saat menghadiri pertemuan tingkat tinggi Konferensi Liga Arab di kota Dhahran
DHAHRAN, KOMPAS.com - Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz menggunakan pidatonya di pertemuan tahunan Liga Arab untuk mengkritik Amerika Serikat ( AS). Bertempat di kota kaya minyak Dhahran, Raja Salman mengatakan kalau Liga Arab menolak keputusan Presiden AS Donald Trump yang memindahkan Kedutaan Besar dari Tel Aviv ke Yerusalem.
"Yerusalem Timur merupakan bagian tak terpisahkan dari wilayah Palestina," tegas raja berusia 82 tahun itu dikutip dari Sky News Minggu (15/4/2018). Selain itu, Raja Salman turut memberi nama pertemuan tingkat tinggi di Dhahran tersebut dengan nama "Konferensi Yerusalem".
"Nama Konferensi Yerusalem dimaksudkan agar seluruh agar seluruh dunia mengetahui bahwa Palestina dan rakyatnya tetap menjadi perhatian Arab," kata Raja Salman. Dia juga mengumumkan pemberian dana hibah sebesar 150 juta dola AS, sekitar Rp 2 trilun, kepada Palestina.
Dana tersebut rencananya dipakai untuk pemeliharaan situs warisan Islam di Yerusalem Timur, termasuk di antaranya Masjid Al-Aqsa. Sebelumnya, pada 6 Desember 2017, Trump mengumumkan pengakuannya bahwa Yerusalem merupakan ibu kota dari Israel. Awalnya, disebutkan pemindahan Kedubes AS ke Yerusalem tidak dapat dilakukan pada tahun ini.
Namun, Trump memutuskan untuk mempercepat proses pemindahan. Kedubes AS tersebut rencananya bakal dipindahkan pada Mei mendatang, atau bertepatan dengan peringatan berdirinya Israel di 14 Mei. Pemindahan pada Mei mendatang akan dilakukan di kantor sementara dengan menggunakan bangunan yang selama ini digunakan sebagai konsuler di kawasan Arnona.
Sedangkan untuk gedung Kedubes AS direncanakan selesai dibangun pada akhir tahun depan.
Sumber Kompas dot com